Bank Of America: Adaptasi atau Kalah Bersaing dengan Cryptocurrency



Bank of America (BoA) mengakui pada US Regulators bahwa ada kemungkinan tidak mampu bersaing dengan makin meluasnya penggunaan cryptocurrency.

Pada laporan tahunan kepada SEC Securities and Exchange Commission, bank besar di US ini, untuk pertama kali menggaris bawahi bahwa cryptocurrency sebagai area yang menyebabkan “substantial expenditure” jika bank ingin tetap bersaing.

Ketidakmampuan untuk beradaptasi dari produk dan jasa keuangan untuk berevolusi dengan standar industri dan preferensi konsumen dapat membahayakan bisnis keuangan, BoA menyatakan dalam laporan tersebut.

Seiring bank-bank di seluruh dunia mengamati fenomena cryptocurrency, interaksi langsung tetap rendah. Kurangnya serapan tersebut menjadi alasan utama mengapa Bank Sentral Eropa mengkonfirmasikan bahwa pihaknya telah memilih pendekatan lepas tangan untuk mengesahkan wilayah tersebut awal bulan ini.


Sementara BoA telah berusaha untuk berinovasi di bidang ini, menerima hak paten untuk sistem pertukaran cryptocurrency yang diusulkan pada bulan Desember 2017, telah mendapat kritik baru-baru ini setelah memblokir kliennya dari pembelian cryptocurrency dengan menggunakan kartu kredit.

Seiring pelaporan ke SEC, kesadaran institusi terhadap ancaman pada bisnis utamanya oleh pesaing menjadi jelas.

"... Lanskap kompetitif dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga non-penyimpanan yang menawarkan produk perbankan tradisional serta produk inovatif baru," ramalan BoA.

"Ini bisa mengurangi marjin bunga bersih dan pendapatan dari produk dan layanan berbasis biaya. Selain itu, adopsi teknologi baru yang meluas, termasuk layanan internet, sistem cryptocurrency dan sistem pembayaran, memerlukan pengeluaran yang besar untuk memodifikasi atau menyesuaikan produk dan layanan yang ada.

Bank juga menunjuk pada kegagalan retensi staf dan "persaingan yang meningkat" di industri jasa keuangan yang merugikan prospeknya.
Powered by Blogger.